SERANG - Perkembangan saat remaja sangat menentukan kualitas seseorang untuk menjadi individu dewasa. Masalah gizi yang terjadi pada masa remaja akan meningkakan kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa serta berisiko melahirkan generasi yang bermasalah gizi.
Anemia pada remaja putri (rematri) bila dibiarkan akan berdampak pada kesehatan dan prestasi di sekolah dan nantinya akan berisiko anemia saat menjadi ibu hamil yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin yang tidak optimal serta berpotensi menyebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan serta kematian ibu dan anak.
Program suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dimulai sejak tahun 2014 dan saat ini menjadi salah satu intervensi spesifik dalam upaya penurunan stunting.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan mengadakan Sosialisasi dan Pencanangan Terintegrasi Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Dalam Rangka Intervensi Gizi Spesifik (Pencegahan Stunting) kepada para kader Posyandu dan kader kesehatan di Kecamat Walantaka, Kota Serang (16/07/2025).
Dr. dr. Hj. Ati Pramudji Hastuti, MARS, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengatakan intervensi spesifik adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya stunting.
Dia mencontohkan, intervensi gizi spesifik meliputi peningkatan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri dan ibu hamil dan memastikan distribusi tablet tambah darah ke sekolah-sekolah dan juga pesantren.
Intervensi juga meliputi peningkatan cakupan pemberian ASI eksklusif bagi bayi dan memperkuat dukungan keluarga serta tenaga kesehatan terhadap pemberian ASI eksklusif.
“Saat ini yang kita lakukan adalah dengan Intervensi Spesifik, kita lakukan intervensi mulai dari 1000 hari pertama kehidupan” kata Ati.
“Pemda juga perlu membuat kebijakan daerah yang mendukung peningkatan cakupan ASI eksklusif serta menggencarkan edukasi secara berkesinambungan,” tambah Ati.
Melihat kondisi tersebut, maka upaya pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) menjadi penting untuk diberikan untuk remaja putri dalam proses pertumbuhannya.
Selain untuk meminimalisir potensi anemia yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasi di sekolah, pemberian tablet tambah darah juga untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri pada saat sebelum menjadi seorang ibu. Pemberian TTD pada remaja putri ini untuk mencegah ibu nantinya melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah.
Dengan minum TTD secara rutin, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dari para ibu di Indonesia khususnya Banten, sehingga terciptanya generasi muda dan generasi penerus yang sehat serta mampu berdaya saing dapat terbentuk dengan maksimal.
Karena yang namanya kesehatan itu bukan tanggung jawab pemerintah tapi merupakan Tanggung jawab kita semua, Tanggung jawab bersama, Peran institusi pendidikan, Peran pemerintah, Peran dari pada swasta, Wirausaha,Para organisasi masyarakat, termasuk siswa siswi ikut menjadi duta-duta dan bisa menjadi anak anak indonesia, anak wilayah Kota Serang, anak-anak Wilayah Provinsi Banten menjadi anak-anak yang sehat, cerdas,berkualitas dan Produktif.(ADV)