Ketua Fokusmatang Soroti Mandeknya Proyek Pasar: “Pedagang Terlunta, Pemerintah Harus Tanggung Jawab”
Kabupaten Tangerang – Ketimpangan antara rencana dan realisasi pembangunan pasar di Kabupaten Tangerang kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, Ketua Fokusmatang (Forum Komunikasi Masyarakat Tangerang), Dedi Kurniadi, angkat bicara terkait terbengkalainya sejumlah proyek revitalisasi pasar tradisional yang dikelola Perumda Niaga Kerta Raharja (NKR).
Dalam keterangannya kepada FijarBanten.com, Dedi menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak sosial dan ekonomi dari proyek yang mangkrak.
“Pedagang menjadi korban ketidakpastian. Pasar lama tak layak, tapi pasar baru tak bisa mereka tempati. Ini bentuk ketidakadilan yang nyata,” kata Dedi, Jumat (23/5).
Ia mencontohkan beberapa pasar seperti Pasar Kutabumi dan Pasar Gembong yang pengerjaannya tersendat. Padahal, para pedagang sudah sejak lama menunggu fasilitas yang lebih baik.
Menurut Dedi, selain mengganggu aktivitas perdagangan, kondisi ini juga merugikan masyarakat sebagai konsumen. “Kita bicara soal kebersihan, keamanan, kenyamanan. Tapi semua itu jauh dari harapan karena pengelolaan yang amburadul,” ujarnya.
Ia juga menyayangkan lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah terhadap kinerja Perumda NKR. Menurutnya, kegagalan ini tidak boleh dianggap remeh karena menyangkut nasib ribuan orang.
“Pemerintah daerah seharusnya turun tangan. Audit menyeluruh harus dilakukan. Jangan hanya diam dan berharap masalah selesai sendiri,” tegas Dedi.
Fokusmatang sendiri telah menyiapkan langkah advokasi bagi para pedagang yang merasa dirugikan. Ia bahkan menyatakan kesiapannya untuk membawa kasus ini ke jalur hukum jika tidak ada perubahan nyata.
“Kami bukan hanya bicara. Jika perlu, kami akan kawal hingga ke Kejaksaan. Ini tanggung jawab bersama untuk memastikan rakyat kecil tidak terus-menerus dikorbankan,” pungkasnya.